Di benua Xichuan yang dilanda perang, empat klan kuat—Bei, Zichuan, Liufeng, dan Lin—berjuang untuk mendominasi. Di antara mereka, klan Bei yang ambisius mengincar klan Zichuan, mengancam keseimbangan kekuasaan yang rapuh. Seiring meningkatnya ketegangan, komandan muda berbakat Zichuan Xiu bangkit untuk mempertahankan tanah airnya, mengumpulkan saudara seperjuangan dan prajurit setianya ke garis depan.
Di tengah skema-skema licik dan aliansi yang terus berubah, Zichuan Xiu menghadapi pengkhianatan, pengasingan, dan ujian yang tak terbayangkan. Menolak untuk tunduk pada nasib, ia membuka jalan baru bagi dirinya di tengah cobaan. Perjalanannya dari seorang pemuda yang bebas menjadi pemimpin yang tangguh mengubah masa depan Xichuan, sementara legenda keberaniannya mulai menyebar di seluruh negeri.